Bekali Calon Wisudawan, Pusat Layanan Pengembangan Karir dan Tracer Study Alumni IAIN Kudus adakan Seminar Karir bersama KEMNAKER RI

Blog Single

Jum'at, 8 Maret 2024, Pusat Layanan Pengembangan Karir dan Tracer Study Alumni (PLPKTS) IAIN Kudus adakan seminar Karir bersama KEMNAKER RI  di Hall Lantai 5 gedung Integrated Laboratory IAIN Kudus. Acara tersebut dihadiri oleh Rektor IAIN Kudus  Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Lc.M.Si., Warek III IAIN Kudus Dr. H. Kisbiyanto, M.Pd. dan Narasumber Sigit Ary Prasetyo, M.A.P., (Koordinasi Pengembangan Kemitraan dan Jejaring Pasar Kerja, KEMNAKER RI) serta calon wisudawan-wisudawati IAIN Kudus periode I  di tahun 2024 yang dilaksanakan tanggal 9 Maret 2024 sebagai peserta.

Sebagai langkah pembekalan persiapan karir di dunia kerja kepada calon wisudawan wisudawati PLPKTS bersama Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) dan KEMNAKER RI adakan seminar karir. Acara tersebut diadakan setelah acara gladi wisuda. Pembekalan karir  kepada para wisudawan akan terus diadakan setiap 3 kali dalam setiap tahun untuk menghantarkan calon wisudawan menata karir dimasa mendatang.

Mengambil tema “Peluang dan Tantangan Dunia Kerja di Era 5.0”. Narasumber Sigit Ary Prasetyo memaparkan persentase penduduk bekerja berdasarkan jenis keterampilan utama pada bulan Februari 2023 (dalam persen (%)).

Sebanyak 60,58% masuk dalam kategori Blue-Collar yang meliputi tenaga usaha pertanian, tenaga produksi, operator alat angkutan, pekerja kasar, dan yang sejenis). Persentase yang kedua mencapai 25,94% masuk dalam kategori Gray-Collar yang meliputi tenaga usaha jasa dan tenaga usaha penjualan. Dan persentase terendah sebanyak 13,48% masuk dalam kategori White-Collar yang meliputi profesional, teknisi, manajerial, administratif, dan tata usaha. Untuk persentase penduduk bekerja menurut sektor formal-informal pada bulan Februari 2023 mencapai 39,88% untuk sektor formal dan 60,12% untuk sektor informal. Data persentase penduduk bekerja menurut lapangan usaha bulan Februari 2023, termasuk data primer mencapai 30,58%, sekunder mencapai 20,46%, dan tersier mencapai 48,96%.”

Dari pemaparannya diatas  penduduk Indonesia cenderung bergerak pada sektor-sektor tersier informal dan pekerja blue Color. Hal ini menunjukkan masih rendahnya kualitas tenaga kerja. oleh karenanya sebagai langkah awal karir seorang akademik bisa terjun tidak hanya sebagai tenaga kerja atau pegawai yang sesuai di bidangnya, akan tetapi juga bisa berkarir dengan memanfaatkan media digital. Seperti konten kreator.

Alfina calon wisawati sekaligus konten kreator dalam salah satu Platform media sosial mengajukan pertanyaan,

“Untuk menjadi konten kreator apakah harus konsisten untuk mengupload apakah harus hari itu atau bisa hari lain?”

Menanggapi pertanyaan Alfina, Sigit (Narasumber) memaparkan bahwa .

“Untuk menjadi konten kreator harus konsisten di jam yang sama, misalnya senin jam 4 sore, terus setiap lakukan di senin jam 4 sore. Usahakan bisa setiap hari atau seminggu 3 kali”

Dalam kesempatan acara tersebut juga, Sigit (Narasumber) mengenalkan website karirhub.kemnaker.go.id kepada calon wisudawan dan wisudawati  untuk membuat akun sehingga diharapkan akan mendapatkan seputar informasi karir, lowongan kerja, berbagai pelatihan-pelatihan, dan menunjang talenta-talenta untuk mengikuti pelatihan dan semua disediakan secara GRATIS.

Dalam pemaparannya juga Sigit menambahkan sebagai generasi Z harus melek dengan perkembangan ekonomi digital. Dimana pada tahun  2023-2027 pekerjaan yang permintaannya meningkat berhubungan dengan pemanfaatan teknologi digital.

Share this Post1:

Galeri Photo